Rabu, 11 April 2018

Letnan Ida Bagus Japa












GUGURNYA KAPTEN JAPA
11 April 1946

Peristiwa ini dikenal dengan Serangan Umum Kota Denpasar.
Diawali 8 April 1946 para pejuang republik rapat di tengah sawah di Banjar Pagutan, Padangsambian. Dipimpin oleh Kapten Sugianyar, diikuti Letkol Hera Uchi (eks tentara Jepang), Letnan Ida Bagus Japa, Made Wijakusuma, Made Regog, Wayan Likes, I Gst Kompyang Regig, dll. Rapat memutuskan akan menyerang tangsi militer Belanda di Denpasar, tgl 11 April 1946, jam 02.00
Sasaran serangan adalah Tangsi Kayumas yang merupakan pusat tentara NICA / Belanda, Tangsi Satriya, dan lapangan terbang Tuban.
Penyerangan Tangsi Satria dari timur dipimpin Letnan Diasa dengan 200 personil. Dari utara oleh I Gsti Ngurah Pinda dengan pasukan 200 orang. Para pejuang bersiaga di depan kantor Gieb Tainsiat. Pukul 02.00 dini hari serangan dilancarkan. Serangan ini menewaskan 35 tentara NICA dan puluhan lainnya luka - luka, terbirit lari ke arah selatan menuju Bali Hotel.
Lapangan terbang Tuban (sekarang: Bandara Ngurah Rai) juga diserang oleh pasukan pejuang dipimpin I Gede Durna, Made Putra, bersama pejuang dari Kuta dan Kedonganan.

Tangsi Kayumas (sekarang: tanah kosong tempat pameran) markas pusat tentara NICA, diserang dari arah utara dipimpin Letnan Sarja Udaya dibantu Letnan Oka Erlangga, sersan Sueca Atmanadi, dan ratusan pasukan. Dari arah barat dipimpin oleh I Wayan Likes, Kerti, Durna, Receh, Rames, Arka, berkekuatan ratusan pasukan. Dari Timur dipimpin oleh Letnan Ida Bagus Japa dibantu Letnan Kusuma Yuda, Sersan Tiaga, Ida Bagus Banjar, dengan kekuatan terbesar yakni 800 personil. Serangan ini membuat kocar kacir dan menewaskan sekitar 45 tentara NICA, dan sekitar 125 luka. Sedangkan di pihak pejuang Republik gugur 7 orang termasuk Letnan Ida Bagus Japa yang bertempur sangat gagah berani.
Jenasah beliau segera dibawa ke griya yang tidak jauh dari lokasi pertempuran yakni di Banjar Bengkel. Beliau gugur sebagai Kusuma Bangsa.

Ida Bagus Japa adalah kakak kandung dari Prof. Ida Bagus Mantra, mantan Gubernur Bali.
Nama beliau diabadikan sebagai nama jalan yakni Jalan Kapten Japa yang melintasi sebelah timur bekas Tangsi Kayumas (tempat beliau gugur) ke selatan melintasi Desa Yangbatu. Sedangkan patung beliau berdiri gagah di Bundaran Renon. Namanya juga diabadikan sebagai Lapangan Kapten Japa yang menjadi titik awal dari Jalan Bay Pass Prof. Ida Bagus Mantra.

Sayang, di dua tempat ini tidak ada tugu peringatan terjadi pertempuran heroik melawan penjajah. Kurang lebih, ampura.
#NKRI #SeranganUmumKotaDenpasar #KaptenJapa #JapaMantra #JasMerah
kanduksupatra.blogspot.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar