Bahan dasar Orgonite hanya ada tiga, yaitu kristal, logam dan resin.
Kristal yang digunakan bisa berbagai jenis dan berbagai bentuk:
1. Jenis kristal yang umum digunakan: Clear Crystal, Amethyst, Rose Quartz dan Lapiz Lazuli.
2. Clear crystal bisa memiliki bentuk Single Tip atau Double Tips
3. Bentuk Beads, ada lubang untuk benang pengikatnya.
4. bentuk pecahan biasa dan berantakan.
5. Ditumbuk halus.
Logam yang digunakan ada beberapa jenis:
1. Tembaga
2. Besi
3. baja
4. Alumunium
5. Kuningan
Yang paling bagus adalah alumunium, tembaga dan baja, meskipun ada juga sedikit artikel yang menolak penggunaan alumunium untuk Orgonite.
Bentuk logam yang digunakan juga ada beberapa:
1. Bentuk spiral hasil bor atau bubut
2. Bentuk kawat spiral buatan (diplintir pakai tang atau digulung memutari kawat kecil)
3. Bentuk pita tipis (digunting dari lembaran alumunium atau kaleng minuman), lalu diplintir pakai tang atau digulung memutari kawat kecil.
4. Bentuk bubuk (tidak ada spiral)
Yang bagus adalah bentuk spiral, dengan berbagai variasi ukuran sehingga susunan logam bisa padat. Bubuk logam juga bagus, karena sangat padat tetapi ngecornya cukup sulit karena sering ada rongga udara tersisa.
Kalau semua jenis dan bentuk itu dikombinasikan, tentunya memerlukan puluhan TB eksperimen agar tahu persis komposisi mana yang paling bagus.
Nah, untuk menghemat waktu dan biaya dengan berbagai eksperimen Orgonite itu, ini ada tips dari saya berdasarkan pengalaman membuat beberapa TB yang bisa mendapat nilai 5:
1. Beli berbagai jenis beads kristal di toko beads, lalu tumbuk satu persatu. Tes gores pada kaca, kalau bisa menggores berarti itu kristal. Lalu test lagi mana yang tumbukannya paling keras dan sulit pecah, berarti itu kristal yang paling bagus. Clear Crystal, Giok, Sapphire dan Lapiz Lazuli itu sangat keras. Tapi jangan sampai tertukar dengan beads plastik yang juga sulit ditumbuk... Kalau kesulitan cari kristal, pakai yang dari Pak Edo atau cari beads amethyst sudah cukup untuk menghasilkan nilai bagus. Tidak perlu cari Giok, Sapphire atau Lapiz Lazuli karena perbedaan hasilnya tidak terlalu signifikan.
2. Gunakan bubuk baja atau alumunium yang sudah disaring dengan saringan teh. Membuat bubuk ini bisa dengan blender atau dengan menggunakan bubuk sisa bor. Cara paling gampang mencari bahan ini adalah dengan menggunakan magnet. Masukkan magnet ke tanah atau pasir di toko material. Bubuk logam yang nempel di magnet itu bisa dijadikan Orgonite. Ini sudah saya coba sendiri dan bisa mendapatkan nilai 5.
3. Tambahkan gold leaf secukupnya (sekitar 9 cm2) per TB, dan tidak harus ditempel rapi, cukup dicemplungkan saja.
4. Hindari penggunaan warna karena akan mengurangi daya rekat resin dengan logam, dan hindari juga penggunaan pernik-pernik hiasan yang mempengaruhi komposisi perbandingan resin dan logam.
Mudah-mudahan kalau tips ini diikuti, bisa menghasilkan TB bernilai 5. Tapi saya ngga jamin lho.. karena dalam pembuatan TB perlu juga adanya intention penuh cinta yang harus diarahkan pada TB itu..
#534
|
|
Buat
yang memerlukan info tentang logam yang baik untuk orgonite,mungkin
saya boleh menambahkan sedikit info, selama ini ada pemahaman bahwa
bentuk spiral dan serpihan logam atau potongan logam baik limbah bubutan
dsb adalah baik,entak itu besi,tembaga,aluminium,stainlesssteel
dll,kalau menurut saya ada yang terbaik jika diterapkan logam yang
berasal dari tempat penempaan besi,istilah orang di kota saya menamainya
sebagai TAHI BESI,artinya serpihan besi yang terlepas pada saat
penempaan setelah melalui proses forging/pemanasan.
Ada kebiasaan di daerah kami untuk menanam tahi besi ini di tengah-tengah rumah pada saat pembangunan rumah,tepatnya pada lubang tiang utama/ pertama/tiang seri fondasi bangunan,dengan mitos bahwa akan menjadi penangkal hal hal yang berbau mistis atau ghaib. Namun menurut saya ini adalah salah satu bentuk orgonite atau orgon accumulator,pada hakekatnya saat besi dipanaskan,sebagaian dari carbon yang terdapat di besi yang tak terosidasi,akan membentuk grafit,yang memiliki struktur seperti kristal,dan saat sedang panas-panasnya/membara besi tersebut ditempa dengan kekuatan yang besar,akibatnya akan terbentuk "intan"(kristal)dalam ukuran nano. Graphit skala besar cenderung akan terlepas dari besi dengan membawa sedikit besi di dalamnya.Sedang grapit yang halus akan masuk kedalam besi,sehingga produk besi tempaan tersebut menjadi kuat/keras. Dan di dalam grafit ini biasanya terdapat kristal intan ukuran nano tersebut. Maka Tahi besi tadi sudah memperoleh gabungan unsur logam+kristal,dan dapat berfungsi sebagai orgonite yang di kenal sekarang. Jika bahan tersebut digunakan sebagai unsur logam pada orgonite yang di buat dengan resin,tentu kerjanya sebagai accumulator akan meningkat. Terutama dalam menyerap DOR,namun untuk kerja sebagai sumber POR, bagi saya yang terbaik adalah perak,bukan emas,bukan platina. Untuk alasannya mengapa perak adalah yang terbaik sebenarnya sama seperti legenda membunuh vampire dengan senjata yang terbuat dari perak(sebenarnya legenda itu ada pengajarannya). Tapi secara ilmiah,sangat sederhana,pada pembentukan amalgam buat menambal gigi,yang digunakan adalah mercuri(air raksa yang sangat beracun) dicampur dengan perak,dan ternyata perak mampu menetralisir efek racun mercuri,artinya perak mampu menyuplai POR ke mercuri secara konstan tanpa batas.Sehingga manusia aman menggunakannya.Dan jika perak sebagai accumulator orgon dalam menyerap DOR mencapai titik jenuhnya,maka akan terjadi warna hitam,yang dalam istilah kimia akan mengalami oksidasi,maka perak dalam hal ini harus dimurnikan lagi agar dapat berfungsi sebagai element orgon kembali. Namun jika perak dilapis dengan bahan resin,maka akan mengurangi laju jenuh perak sebagai orgon accumulator,namun juga mengurangi kerjanya sebagai orgonite yang melepaskan POR. Nah ini juga sebagai mitos,bahwa ada penggemar batu perhiasan tertentu menyatakan bahwa sebaiknya batu tersebut di ikat dengan perak agar ia berfungsi, dalam hal ini menurut saya kristal/batu perhiasan tersebut dengan diselimuti perak dalam bentuk cincin atau pendan/leontin akan bersifat sebagai orginite. Demikian sekilas info,semoga membuka wawasan baru lagi,terutama bagi yang senang dengan cincin atau batu-batu permata.Sehingga propertinya tersebut benar-benar berfungsi.Sekaligus menjawab logam terbaik yang digunakan sebagai unsur orgonit. 1. Katanya logam Mas yang paling kuat untuk orgonite tetapi saya belum coba (karena agak mahalan). Tembaga juga dapat energi yang lembut dan enak. Untuk 'taktikal' orgonite (untuk menetralkan menara dll) pake besi atau aluminium yang biasa2 saja. Untuk kalung; mungkin tembaga yang paling bagus. 2. Banyak website jual orgonite kalung karena waktu pake; kalung diam di dekat Cakra Hati. Saya belum pernah coba pake kalung karena saya tidak suka ada apa gantung di leher saya. Saya bawah orgonite di kantong terus. 3. Saya lihat orgonite kalung di foto lumayan. Mau tanya: anda pake kristal yg mana di dalam orgonite ini? 4. Kalau hanya pake batu kristal yg pecah; posisi tidak pengaruh. Kalau pake kristal yg lancip alami; energi jalan sesuai dgn arah kristal tsb (dari terminal yg negative ke terminal yg positive). kemarin hari sabtu tanggal 02 mei 2009 saya ngajak anak-anak bermain ke lereng kaki gunung salak di sukabumi, ke-esokan harinya (hari minggu) perjalanan dilanjutkan ke pantai pelabuhan ratu. di dalam tas rangsel, saya membawa sebuah orgonite. eh koq sepertinya kemana-mana awan yang sehat selalu mengikuti terlampir foto-foto keluarga untuk berbagi kegembiraan dengan rekans disini apakah ini efek orgonite yg saya bawa ? tdk usah dicari jawabnya .... dinikmati saja apa yg dirasakan baik |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar